Submit Template
Adventure Time - Penguin

    Jumat, 20 Mei 2016

    Tugas 3 Manajemen Layanan SI

    Hellooo semuanyaa .. 
    Perkenalkan nama saya Rezza Prawira Rukmana kalo dirumah di panggil Irez.. Untuk usia saya cukup mudah looh , kelahiran tahun 1993, 30 Maret.. Saya lahir di Depok dan sampai sekarang masih tinggal Depok.. Cinta banget kayanya sama Depok yaa hehehe.. Saya anak Tunggal tidak punya saudara perempuan ataupun saudara laki-laki. 

    Awal karir sekolah saya itu masuk di TK Fitria pada tahun 1997, kemudian saya lanjut karir sekolah ke SDN Mekar Jaya 14 Depok pada tahun 1999 alhamdulillah dapat sekolah deket di belakang rumah hehe.. Sesudah lulus dari SD saya diterima di SMPN 12 Depok pada tahun 2005 lumayan jauh loh sekolahnya.. Lulus SMP saya libur sejenak dulu nih dari sekolahan negeri, saya masuk di SMA Yaspen Tugu Ibu Depok pada tahun 2008, sesudah lulus SMA alhamdulillah dapat Kampus Negeri, akhirnya saya melanjutkan pendidikan D3 di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2011.Nah di situ saya mulai belajar hidup mandiri ngekost di Bogor, dan menikmati hidup di Bogor.. Sesudah lulus dari IPB saya melanjutkan pendidikan S1 nih kawan di Universitas Gunadarma ngambil jurusan Sistem Informasi.. Dan Insya Allah akan lulus pada tahun ini 2016 amiinn .. 

    Sambil berjalannya waktu saya bekerja di salah satu perusahaan swasta yaitu tv berlangganan yang menggunakan satelit.. Harapan saya ketika lulus S1 nanti semoga saya mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan BUMN atau PNS di kota Jakarta. Disamping itu saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya untuk membalas budi kebaikan beliau ketika saya masih bayi.. Dan di samping itu impian saya pergi ke Inggris untuk mengunjungi Klub Favorit saya yaitu Manchester United.. dan mempunyai pasangan yang sholehah.. Intinya sih saya dan keluarga saya ingin sukses baik di dunia maupun di akhirat amiinn .. 

    Nah cerita mulai dari saya kecil, mulai saya sekolah dan impian sudah.. Sekarang saya mau cerita tentang pertemanan saya dari kecil nih.. Saya mempunyai sahabat perempuan dari TK sampai sekarang saya kita masih sahabatan dan saya sudah anggap dia sebagai ade saya sendiri.. di samping itu saya juga punya sahabat 4 orang pria idaman yang kerjaannya nongkrong di tempat kopi hahaha.. 
    Dan mereka-mereka itu orangnya pada asik dan ga jaim lah, sering bercanda canda, ber cerita cerita, ber susah senang bersama...

    Oiya pak, jika bapak, temen-temen bapak ataupun sodara bapak yang belum menggunakan tv satelit bisa hubungi saya ya pak. Untuk content kita no 1 dari tv satelit yang lainnya.. 
    Call 087772222428.. Sekian dulu yak ceritanyaa byeee.. 

    Jumat, 22 April 2016

    Business Process Management

    BPM, atau yang disebut dengan Business Process Management adalah sebuah metodologi pengelolaan bisnis, yang bertujuan untuk meingkatkan produktivitas dan efektivitas organisasi dengan melakukan optimasi terhadap proses bisnis.
    Optimasi tersebut dapat melibatkan satu department atau banyak department dalam sebuah atau bahkan beberapa organisasi. Salah satu contohnya adalah jika proses bisnis melibatkan supplier, customer ataupun partner bisnis. Konsep dasar dari BPM adalah mengelola proses, individu, dan informasi untuk semua aktivitas yang ada pada perusahaan, dan dengan cara yang distandarisasi. Beberapa contoh dari proses bisnis Antara lain adalah: Manajemen Pembelian, Reimburstment, Manajemen klaim terhadap insiden, sertifikasi supplier, penyeleksian personil, dan manajemen peminjaman uang.
    Teknologi BPM menawarkan cara yang sangat baik untuk meningkatkan level produktivitas dan kompetisi dengan cara yang terus menerus, memfasilitasi cara untuk mengelola individu, konten, dan sistem yang ada dalam proses, yang memastikan efisiensi, efektivitas, dan memberikan fleksibilitas dan kekuatan yang memadai.
    keuntungan dari BPM
    Tujuan utama dari BPM adalah untuk mencapai kemajuan yang signifikan dalam sisi produktifitas dan kualitas pelayanan kepada pelanggan.  Kedua faktor tersebut mempunyai dampak yang penting pada bisnis, dengan mengurangi biaya, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan implementasi yang cepat terhadap sebuah service yang baru.
    Pada kegiatan sehari- hari, biasanya terdapat beberapa situasi pada tingkat operasional organisasi, antara lain:
    • Aktivitas yang melibatkan beberapa departemen atau organisasi sering kali tidak teratur dan saling bersimpangan satu sama lain. Hal ini menyebabkan permasalahan, penundaan, dan pelayanan yang buruk.
    • Informasi tidak berjalan antar department. Informasi seringkali hilang karena  tidak ada yang mengetahui siapa yang seharusnya mengerjakan sebuah tugas.
    • Tim manajemen tidak dapat mengetahui apa yang sedang dikerjakan atau hasil pengerjaan. Tidak ada informasi yang cukup memadai untuk dijadikan dasar untuk mengambil keputusan.
    • Beban pekerjaan tidak seimbang, sehingga menyebabkan timbulnya bottleneck yang berimbas pada efisiensi pada seluruh organisasi.
    • Pengetahuan hanya dipegang oleh beberapa orang saja dan biasanya orang orang tersebut tersebar dan tidak terdapat di semua bagian
    Untuk mengimbangi lingkungan yang kompetitif dan terus berkembang dan berubah, sangat lah penting untuk memegang teguh konsep “continuous improvement” atau perbaikan terus menerus menuju kesempurnaan. Organisasi harus memiliki fleksibilitas dan kelincahan untuk menangani perubahan perubahan seperti kebutuhan pelanggan yang terus berubah, perkembangan teknologi, karyawan, dan perusahaan juga harus efektif dan efisien agar dapat mengembangkan bisnis nya dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Bisnis dan teknologi juga harus bergabung dan berjalan bersamaan untuk mencapai optimasi dengan bahasa dan tujuan yang sama.
    Otomatisasi dan pengembangan yang terus menerus dari proses memungkinkan sebuah organisasi untuk mendapatkan keuntungan berikut:
    • Peningkatan produktivitas organisasi. Aktivitas akan berjalan lebih mulus dan lebih efisien setelah dimodelkan dan diotomatsasi.
    • Dapat mendeteksi dan memperbaiki masalah, seperti downtime, bottleneck, dan penggunaan sumber daya yang tidak efisien, secara cepat. Auditing dan monitoring yang menggunakan data yang real time yang didapatkan pada saat proses sedang berjalan membuat deteksi yang lebih awal dan lebih cepat terhadap sebuah permasalahan.
    • Memperbaiki kerja sama antar departemen dan dengan organisasi eksternaI, seperti klien, supplier, dan distributor. Interaksi organisasi dengan pihak pihak ini dapat dengan mudah dimodelkan dan disistemasikan, mendatangkan efisiensi dengan bertukar informasi dan pekerjaan atau tugas (task).
    • Memberikan pelayanan yang lebih baik untuk klien, supplier, distributor, dan partner. Provide better service to clients, suppliers, distributors and partners.
    • Meningkatkan kontrol terhadap aktivitas organisasi. Setiap saat, snapshot dari pekerjaan yang sedang dikerjakan dapat dilihat.
    • Mendapatkan informasi yang akurat mengenai performa perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan yang cepat. Dengan menggunakan balance scorecard yang terupdate secara real time, maka performa perusahaan dapat dilihat dengan cepat.
    • Mempunyai compliance terhadap hokum, peraturan, prosedur, dan best practice. Facilitate compliance with laws, regulations, procedures and best practices.
    • Menghemat waktu dengan otomatisasi pembuatan dokumentasi dan informasi yang dibutuhkan.


    Sumber : https://arnoldymoniaga.wordpress.com/2010/05/20/business-process-management/

    Sabtu, 09 April 2016

    Tugas1 Manajemen Layanan SI

    ITSM (Information Technology Service Management, Manajemen Layanan Teknologi Informasi) adalah suatu metode pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. ITSM merupakan kebalikan dari pendekatan manajemen TI dan interaksi bisnis yang terpusat pada teknologi. Istilah ITSM tidak berasal dari suatu organisasi, pengarang, atau pemasok tertentu dan awal penggunaan frasa inipun tidak jelas kapan dimulainya. ITSM berfokus pada proses dan karenanya terkait dan memiliki minat yang sama dengan kerangka kerja dan metodologi gerakan perbaikan proses (seperti TQM, Six Sigma,Business Process Management, dan CMMI). Disiplin ini tidak memedulikan detail penggunaan produk suatu pemasok tertentu atau detail teknis suatu sistem yang dikelola, melainkan berfokus pada upaya penyediaan kerangka kerja untuk menstrukturkan aktivitas yang terkait dengan TI dan interaksi antara personel teknis TI dengan pengguna teknologi informasi. ITSM umumnya menangani masalah operasional manajemen teknologi informasi (kadang disebut operations architecture, arsitektur operasi) dan bukan pada pengembangan teknologinya sendiri. Contohnya, proses pembuatan perangkat lunak komputer untuk dijual bukanlah fokus dari disiplin ini, melainkan sistem komputer yang digunakan oleh bagian pemasaran dan pengembangan bisnis di perusahaan perangkat lunak-lah yang merupakan fokus perhatiannya. Banyak pula perusahaan non-teknologi, seperti pada industri keuangan, ritel, dan pariwisata, yang memiliki sistem TI yang berperan penting, walaupun tidak terpapar langsung kepada konsumennya. Sesuai dengan fungsi ini, ITSM sering dianggap sebagai analogi disiplin ERP pada TI, walaupun sejarahnya yang berakar pada operasi TI dapat membatasi penerapannya pada aktivitas utama TI lainnya seperti manajemen portfolio TI dan rekayasa perangkat lunak.

    Kerangka kerja (framework) yang dianggap dapat memberikan contoh penerapan ITSM di antaranya:
    • Information Technology Infrastructure Library
    Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI. Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi detail tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi TI.

    Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).

    Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah:
    1. Service Strategy
    2. Service Design
    3. Service Transition
    4. Service Operation
    5. Continual Service Improvement

    Kelima bagian tersebut dikemas dalam bentuk buku, atau biasa disebut sebagai core guidance publications. Setiap buku dalam kelompok utama ini berisi:
    1. Practice fundamentals – menjelaskan latar belakang tahapan lifecycle serta kontribusinya terhadap pengelolaan layanan TI secara keseluruhan.
    2. Practice principles – menjelaskan konsep-konsep kebijakan serta tata kelola tahanan lifecycle yang menjadi acuan setiap proses terkait dalam tahapan ini.
    3. Lifecycle processes and activities – menjelaskan berbagai proses maupun aktivitas yang menjadi kegiatan utama tahapan lifecycle. Misalnya proses financial management dan demand management dalam tahapan Service Strategy.
    4. Supporting organization structures and roles – proses-proses ITIL tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa defini roles dan responsibilities. Bagian ini menjelaskan semua aspek yang terkait dengan kesiapan model dan struktur organisasi.
    5. Technology considerations – menjelaskan solusi-solusi otomatisasi atau software ITIL yang dapat digunakan pada tahapan lifecycle, serta persyaratannya.
    6. Practice Implementation – berisi acuan/panduan bagi organisasi TI yang ingin mengimplementasikan atau yang ingin meningkatkan proses-proses ITIL.
    7. Complementary guideline – berisi acuan model-model best practice lain selain ITIL yang dapat digunakan sebagai referensi bagian tahapan lifecycle.
    8. Examples and templates – berisi template maupun contoh-contoh pengaplikasian proses.

    Di samping buku-buku dalam core guidance publications, ada juga complementary guidance. Dimana buku-buku dalam kategori nantinya dimaksudkan untuk memberikan model, acuan dan panduan bagi penerapan ITIL pada sektor-sektor tertentu seperti jenis industri tertentu, tipe organisasi serta arsitektur teknologi. Dengan demikian, ITIL akan dapat lebih diterima serta diadaptasi sesuai dengan lingkungan serta behaviour dari setiap organisasi TI.

    • Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT)
    Control Objective for Information and related Technology, disingkat COBIT, adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi. Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT 4.1 merupakan versi terbaru. COBIT memiliki 4 cakupan domain, yaitu :
    • Perencanaan dan organisasi (plan and organise)
    • Pengadaan dan implementasi (acquire and implement)
    • Pengantaran dan dukungan (deliver and support)
    • Pengawasan dan evaluasi (monitor and evaluate)
    Maksud utama COBIT ialah menyediakan kebijakan yang jelas dan good practice untuk IT governance, membantu manajemen senior dalam memahami dan mengelola resiko-resiko yang berhubungan dengan IT.
    COBIT menyediakan kerangka IT governance dan petunjuk control objective yang detail untuk manajemen, pemilik proses bisnis, user dan auditor.

    TQM atau Total Quality Management adalah strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi. Sesuai dengan definisi dari ISO, TQM adalah "suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat."

    Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management ( TQM ), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan mehilangkan biaya. Six sigma juga disebut sistem komprehensive - maksudnya adalah strategi, disiplin ilmu, dan alat - untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis. Six Sigmadisebut strategi karena terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, disebut disiplin ilmu karena mengikuti model formal,yaitu DMAIC ( Define, Measure, Analyze, Improve, Control )dan alat karena digunakan bersamaan dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto(Pareto Chart) dan Histogram.[2] Kesuksesan peningkatan kualitas dan kinerja bisnis, tergantung dari kemampuan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Kemampuan ini adalah hal fundamental dalam filosofi six sigma.

    CMMI (Capability Maturity Model Integration) adalah suatu pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsur-unsur penting proses efektif bagi organisasi. Praktik-praktik terbaik CMMI dipublikasikan dalam dokumen-dokumen yang disebut model, yang masing-masing di tunjukan untuk berbagai bidang yang berbeda.

    Sumber :
    https://id.wikipedia.org/wiki/ITSM

    Jumat, 29 Januari 2016

    4G LTE? Smartfren Juaranya

        

         Persaingan operator penyedia jasa teknologi di Indonesia sudah banyak yang berkembang sesuai dengan perubahan jaman pada saat ini. Disini saya akan bahas tentang salah satu perusahaan Smartfen. “Kenapa 4G LTE? Smartfren Juaranya”.  Menurut data yang saya ambil dari www.indotelko.com . Pengujian dilakukan di kota Yogyakarta, Pengujian jaringan di Stasiun Tugu ini mereka fokuskan pada jaringan 4G.  Ada 3 operator yang sudah memberikan layanan 4G di kota Gudeg ini.  Ketiga operator tersebut antara lain Indosat, Smartfren dan Telkomsel.  Operator lainnya yakni XL dan Tri belum memberikan layanan broadband tersebut.  Sehingga kedua operator ini tidak bisa mereka bandingkan kemampuan jaringannya dengan operator yang sudah 4G.

         Operator XL yang kami “kawinkan” dengan ponsel Sony Xperia Z3 yang sudah berjaringan 4G, pada indikator sinyalnya sanggup menangkap jaringan HSPA+.  XL mampu mencapai kecepatan akses data hingga 10 Mbps.  Sedangkan operator Tri masih seperti Mei lalu, kesulitan untuk memberikan respon jaringan dengan dua software uji yang mereka pakai yakni Sensorly dan SpeedTes. 

        Karena Smartfren menggunakan teknologi 4G LTE jenis Time Division Duplex (TDD) yang berada di frekuensi 2.300 Mhz dengan pita lebar 20+10 Mhz.  Hal ini menunjukkan bahwa Smartfren memiliki kapasitas yang lebih besar dan memiliki kecepatan yang juga lebih besar dibanding 4G biasa yang berjalan di frekuensi 1.800 Mhz yang di terapkan oleh operator 4G lainnya

        Dan menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, beliau berkata “Secara alokasi frekuensi Smartfren kompetitif. Belum lagi tempaan selama ini bermain dengan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) yang harus membangun ekosistem. Kalau bicara transformasi menjadi Digital Company, Smartfren paling siap,”

        Menurutnya, Smartfren juga memiliki keuntungan tak menanggung layanan legacy (CDMA) terlalu berat layaknya pemain GSM dimana pengguna 2G masih harus dilayani. “Mereka bisa langsung gas penuh ke 4G. Apalagi pelanggan CDMA-nya sudah biasa main data,” katanya.

       Efesiensi merupakan syarat atau ukuran pelaksanaan kerja yang paling tepat sehingga O&M sebagai bantuan teknis dan praktis dalam pelaksanaan fungsi manajemen bisa berjalan lancar yaitu pemaksimalan manfaat sumber-sumber yang dimiliki.

    Syarat-syarat tercapainya efisiensi:

    Berhasil Guna (Efektif)
         Kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai waktu yang ditetapkan tanpa mengabaikan kualitas [Smartfren meluncurkan 4G LTE pertama kali]. Disini saya melihat Smartfren telah menunjukkan kinerja yang efektif yang tiap tahunnya meningkat. Ikhtisar Keuangan dan Operasional pada Smartfren ini tiap tahunnya meningkat. Disini saya mengambil data Smartfren pada tahun 2014, 2013, 2012. Coba perhatikan gambar dibawah ini 


    Dan ikhtisar laba rugi pada smartfren juga dari tahun 2012, 2013, 2014 semakin menurun. Lihat gambar dibawah ini


    Ekonomis
         Dalam usaha pencapaian efektif maka biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu, ruangan dan lain-lain telah digunakan dengan tepat sesuai dengan perencanaan sehingga tidak terjadi pemborosan, penyelewengan dan korupsi.

    Pelaksanaan kerja dapat dipertanggungjawabkan
       Untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja benar-benar di buat se objektif mungkin, mencerminkan fakta sesusungguhnya, dengan membuat report-report sebagai bukti pengeluaran pengeluaran yang telah dilakukan. Gambar dibawah ini merupakan surat pernyataan direksi tentang tanggung jawab atas laporan keuangan Smartfren.



    Gambar dibawah ini merupakan hasil yang telah dicapai smartfren per-bulannya



    Dan gambar dibawah ini menunjukkan presentase kehadiran pada karyawan smartfren. Kehadiran juga sangat penting untuk di pertanggungjawabkan dan supaya perusahaan semakin hari semakin berkembang lebih baik lagi,


    Sumber :

    PT Smartfren Telecom Tbk (2016) [Online]
    Available From : http:/www.smartfren.com/id/ [Accessed 28th Januari 2016]

    2014 - Smartfren (PDF)

    [Accessed 28th Januari 2016]

    [Accessed 28th Januari 2016]

    Rabu, 25 November 2015

    Tugas ke 1 TOU 2

    Rasakan Internet Super Cepat dengan Smartfren 4G LTE




               Seiring dengan berkembangnya teknologi yang ada, layanan Data melesat untuk melengkapi kebutuhan dasar mayoritas masyarakat Indonesia. Saat ini, teknologi layanan Data telah berkembang pesat tidak hanya terbatas untuk berkomunikasi atau bersosial media saja, namun telah merambah seluruh aspek kehidupan, mulai dari e-banking, belanja online, e-learning hingga beragam hiburan yang dapat diakses di internet. Perkembangan teknologi tersebut memungkinkan pengalaman berinternet yang lebih kaya dan lebih interaktif yang ke depannya akan menjadi kebutuhan primer bagi siapapun dan dimanapun. Maka dari itu saya membahas tentang yang ada di PT Smartfren Telecom Tbk.
               PT Smartfren Telecom Tbk (Perseroan) bergerak dalam bidang usaha operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA, berlisensi selular dan jaringan tetap lokal dengan mobilitas terbatas-Fixed Wireless Access (FWA). Perseroan memiliki cakupan jaringan CDMA EV-DO (jaringan mobile broadband yang setara dengan 3G) yang terluas di Indonesia. Selain itu, Perseroan juga menjadi operator telekomunikasi pertama di dunia yang menyediakan layanan CDMA EV-DO Rev.B (setara dengan 3,5G dengan kecepatan download sampai dengan 14,7 Mbps) dan operator CDMA pertama yang menyediakan layanan BlackBerry di Indonesia.



    Apa yang dilakukan oleh Smartfren supaya manajemennya mencapai tujuan?
               Sebagai penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi, Perseroan melakukan kegiatan usaha dengan ruang lingkup sebagai berikut: 1. Menawarkan jasa telekomunikasi di dalam wilayah Republik Indonesia; 2. Menyediakan berbagai produk multimedia dan jasa terkait lainnya, termasuk tetapi tidak terbatas pada penjualan secara langsung maupun tidak langsung voice services, data/image dan jasa-jasa komersial mobile lainnya; 3. Membangun, menyewakan dan memiliki jaringan telekomunikasi tanpa kabel di frekuensi 800 MHz yang secara eksklusif berbasis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA), khususnya teknologi CDMA 2000 1X dan EV-DO; 4. Memperdagangkan barang-barang, perangkat perangkat atau produk-produk telekomunikasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada impor atas barang-barang, perangkat-perangkat dan/atau produk-produk telekomunikasi tersebut; 5. Mendistribusikan dan menjual barang-barang, perangkat-perangkat dan/atau produk-produk telekomunikasi; 6. Menyediakan layanan purna jual atas barang-barang, perangkat-perangkat dan/atau produk-produk telekomunikasi; 7. Menawarkan jasa penyimpanan uang elektronik (e-money) baik dengan media kartu pra-bayar maupun paska bayar; dan 8. Menawarkan jasa pembayaran dan/atau pengiriman uang dalam negeri dan luar negeri.


    Struktur Organisasi PT Smartfren Telecom Tbk
               Gambar diatas merupakan struktur organisasi pada PT Smartfren Telecom Tbk pada tahun 2014. Struktur organisasi pada PT Smartfren Telecom Tbk tersebut diantaranya ada Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit. Dimana setiap jabatan tersebut sudah mempunyai fungsi, tugas, dan tanggung jawab masing-masing untuk kepentingan Smartfren bersama.
               Tugas Dewan Komisaris (Dekom) mencakup dua hal pokok: melakukan pengawasan terhadap manajemen Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasehat kepada Direksi menyangkut efektivitas kerja Direksi, pengambilan keputusan dan eksekusi strategi.
               Direksi bertanggung jawab atas kepengurusan Perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan sejalan dengan tujuan Perseroan. Para Direktur juga mewakili Perseroan di setiap acara Direksi baik dengan pihak-pihak internal maupun di setiap kegiatan usaha dengan pihak-pihakeksternal.
               Komite Audit, Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Pasar Modal dan Bapepam-LK, dan sejalan dengan semangat GCG, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit yang terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai Ketua dan dua professional yang independen dengan kualifikasi yang sesuai dan pengalaman dalam bidang keuangan.
               Komite Audit yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris berpartisipasi dalam pemilihan dan penunjukan akuntan publik, menelaah rencana serta laporan audit internal dan eksternal, melaporkan kepada Dewan Komisaris hal-hal yang berhubungan dengan kualitas atau integritas laporan keuangan Perseroan, mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, memberikan tanggapan atas pertanyaan para anggota Dewan Komisaris, dan memberikan pendapat yang independen mengenai segi kepatuhan Perseroan terhadap prosedur internal, hukum dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.


    Kegiatan Manajemen
               Dalam kegiatan manajemen ini ada beberapa cara yaitu dengan meninjau dari beberapa aspek. Adapun beberapa tinjauan yang dilakukan PT. Smartfren Telcom, yaitu:
    1. Tinjauan Industri
               Industri telekomunikasi di Indonesia telah mengalamipertumbuhan secara signifikan dari tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya peran jaringan telekomunikasi menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat modern. Sekarang ini industri telekomunikasi telah berevolusi menjadi sektor yang penting bagi pertumbuhan nasional, selain itu keadaan dan letak geografis Indonesia juga menjadi faktor penentu betapa dibutuhkannya jaringan telekomunikasi yang memadai dan berkualitas bagi setiap lapisan masyarakat. Hal tersebut membuat pangsa pasar nasional untuk sektor industri ini jadi sangat menjanjikan, terutama untuk pasar selular. Perkembangan pasar ini dapat dilihat dari jumlah pelanggan selular di Indonesia yang telah menembus lebih dari 300 juta pelanggan di tahun 2014, yang membuat Indonesia menjadi salah satu pasar selular terbesar di dunia.

    2. Tinjauan Operasi
               Tahun 2014 merupakan tahun yang menantang bagi Perseroan dimana posisi tren pasar yang berubah ditambah dengan persaingan yang semakin kompetitif antar operator. Meskipun demikian, Perseroan berhasil menutup tahun 2014 dengan peningkatan pendapatan sebesar 22% menjadi Rp 2,95 triliun. Hal ini didukung dengan peningkatan jumlah pelanggan Perseroan dengan total pelanggan sebanyak 11,9 juta pelanggan sampai akhir 2014, meningkat sebesar 5% dari tahun sebelumnya. Pelanggan prabayar meningkat menjadi 11,7 juta pelanggan dan pelanggan pascabayar menjadi 160 ribu pelanggan.
    3. Tinjauan Keuangan
               Berikut adalah perbandingan antara pendapatan usahauntuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dengan 2013.


    Total aset Perseroan sepanjang tahun 2014 mengalami peningkatan secara signifikan meningkat dibandingkan tahun buku sebelumnya. Perseroan mencatat total asset sebesar Rp 17,76 triliun di tahun 2014, yang meningkat 12% dari tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp 15,87 triliun.
    4. Strategi Pemasaran 2014
               Perseroan menerapkan strategi pemasaran sesuai dengan tren saat ini, melalui medium digital untuk mencapai pelanggan, selain dengan medium tradisional lainnya seperti iklan TV, radio, flyer dan lainnya. Pendekatan melalui medium digital dilakukan atas dasar akses yang mudah ke pelanggan yang modern dan melekat dengan gaya hidup mereka yang dinamis. Penerapan strategi pemasaran ini telah meningkatkan efisiensi biaya pemasaran Perseroan.
               Dari segi distribusi, Perseroan terus melanjutkan usaha untuk memperkuat dan mengembangkan jaringan melalui sistem baru dan insentif yang menyediakan reward “instan” kepada jaringan Perseroan untuk mempromosikan ketersediaan, visibilitas dan dukungan produk dan layanan Perseroan. Selain itu, pertambahan galeri Smartfren di berbagai wilayah Indonesia diharapkan akan menjangkau pelanggan langsung dan memudahkan pelanggan mendapatkan produk Smartfren.

    5. Prospek Usaha dan Target 2015
               Dengan semakin meluasnya tren akan layanan Data dan semakin meningkatnya penetrasi smartphone, Perseroan percaya bahwa industri telekomunikasi akan tetap menarik di tahun 2015. Kondisi perekonomian Indonesia serta dukungan Pemerintah terhadap para pelaku industri ini diharapkan akan lebih meningkat dari tahun sebelumnya. Selain itu, teknologi telekomunikasi yang semakin modern dan inovatif akan menjadi kunci untuk terus berinovasi dalam penyediaan layanan terbaik bagi pelanggan.
               Tahun 2015 tetap menjadi tahun bagi Perseroan untuk berfokus pada layanan Data dimana layanan tersebut telah menjadi bagian hidup bagi sebagian besar para pelanggan yang modern dan dinamis. Oleh karena itu, Perseroan kembali menargetkan untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan pendapatan dua digit sehingga dapat menghasilkan EbITDA positif, seperti yang telah dicapai di tahun 2014.

    6. Sumber Daya Manusia (SDM)
               Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang terpenting dan berharga bagi Perseroan. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan dan persaingan bisnis dalam industri teknologi telekomunikasi sebagai industri yang mengalami pertumbuhan terdepan di tanah air, Perseroan berkomitmen untuk terus berkembang bersama seluruh SDM yang ada di dalam Perseroan. Hal ini amat ditekankan oleh Perseroan guna memperkuat daya saing Perseroan dalam menghadapi persaingan pasar. Pengaturan SDM Perseroan tertuang dalam Peraturan Perusahaan yang telah disahkan oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. KEP.1176/PHIJS-PKKAD/PP/ XII/2013 tanggal 23 Desember 2013 yang berlaku sampai dengan tanggal 17 Januari 2016. Untuk mengembangkan seluruh SDM yang ada, Perseroan mengadakan berbagai program pelatihan yang sesuai dengan bidang pekerjaan dan kebutuhan masing-masing karyawan. Dengan demikian, diharapkan berbagai pelatihan dan pengembangan yang diberikan dapat meningkatkan kualitas SDM menjadi lebih unggul.
               Proses Rekrutmen dan Pengembangan Karir Guna mempermudah pelaksanaan rekrutmen dan seleksi calon karyawan, Perseroan memiliki Standard Operation Procedure (SOP) sebagai tolak ukur standar penerimaan calon rekrutan. Sebelum ditempatkan pada posisi masingmasing, seluruh karyawan yang baru diterima akan menjalani masa orientasi dan pelatihan agar memahami visi, misi, peraturan Perseroan, serta uraian pekerjaan (job description), dan optimalisasi kemampuan diri, sehingga diharapkan dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing secara optimal untuk mencapai tujuan Perseroan.
               Pelatihan dan Pengembangan Perseroan memegang teguh komitmen untuk memberikan kesempatan yang merata pada seluruh karyawan dalam mendapatkan program pelatihan tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama dan faktor-faktor lainnya. Pelatihan dan Pengembangan mencakup beberapa bidang, yang di antaranya adalah:
    • Pelatihan hard skill/technical skill: pelatihan dan pengembangan ini ditujukan agar karyawan menguasai pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan teknis yang berhubungan dengan pekerjaan.
    • Pelatihan Soft Skill: melatih dan mengembangkan keterampilan karyawan yang berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) untuk mengembangkan kinerja karyawan secara maksimal dan sikap yang positif.
               Evaluasi Karyawan Perseroan setiap tahun selalu melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan, yang kemudian hasil penilaian tersebut menjadi dasar kebijakan dalam menentukan reward, remunerasi, dasar pengembangan kompetensi bagi karyawan dan juga membuka kesempatan secara terbuka dan adil untuk memperoleh promosi ke posisi yang lebih tinggi dalam struktur organisasi perusahaan. Perseroan juga memperhatikan berbagai kebutuhan karyawan seperti fasilitas dan sarana kesejahteraan demi menunjang kinerja karyawan, seperti memberikan bonus tahunan, Tunjangan Hari Raya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), tunjangan pengobatan, tunjangan telekomunikasi, serta tunjangan kendaraan untuk level tertentu.


    Kegiatan Manajemen

    1. Kode Etik Dan Pedoman Tingkah Laku Perseroan
               Perseroan menyadari bahwa implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) sebagai salah satu faktor penting untuk meningkatkan nilai dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkesinambungan tidak hanya bagi Pemegang Saham (shareholders) namun juga segenap Pemangku Kepentingan (stakeholders). Untuk itulah, Perseroan berkomitmen mengimplementasikan GCG secara konsisten yang salah satunya dilakukan melalui penerapan Pedoman Tingkah Laku dan Kode Etik (Code of Conduct). Pedoman tingkah laku dan kode etik berlaku termasuk untuk seluruh level manajemen yang bekerja secara merata, serta bagi seluruh pihak yang mewakili Perseroan secara langsung atau secara tidak langsung.
               Jika ada anggota keluarga besar Perseroan melanggar Pedoman Tingkah Laku, kebijakan dan prosedur dan atau ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka pihak yang bersangkutan dapat dikenakan tindakan indiscipliner, termasuk pemutusan hubungan kerja atau penghentian kerja. Pelanggaran terhadap hukum/ Undang-undang juga dapat berakibat tuntutan hukum dan termasuk denda, berkenaan dengan beberapa hal, hukuman pidana untuk pelaku, atasan dan/atau Perseroan.
               Agar Pedoman Tingkah Laku dan Kode Etik Perseroan dapat diterapkan dengan efektif, Perseroan secara periodik melakukan sosialisasi Code of Conduct kepada seluruh karyawan Perseroan, mulai dari level operasional sampai kepada jajaran di top management. Sosialisasi ini dimaksudkan agar seluruh karyawan senantiasa patuh terhadap Code of Conduct.

               Jadi demi menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang berkualitas, penerapan GCG di lingkungan Perseroan akan selalu berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan juga secara konsisten berupaya meningkatkan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dengan dukungan penuh seluruh jajaran manajemen, partisipasi aktif karyawan dan stakeholders lainnya.

    Terima Kasih

    Nama : Rezza Prawira Rukmana
    NPM : 1B114919
    Kelas : 2KA25

    • Sumber :
      PT Smartfren Telecom Tbk (2015) [Online]
      Available From : http://www.smartfren.com/id/ [Accessed 22th November 2015]

      2014-Smartfren [PDF]
      Available From : http://m.smartfren.com/Assets/corporate/Images/annual/pdf/ar5-2014.pdf
      [Accessed 22th November 2015]

    Senin, 23 November 2015

    Tugas TOU 2

    Rasakan Internet Super Cepat dengan Smartfren 4G LTE

    Seiring dengan berkembangnya teknologi yang ada, layanan Data melesat untuk melengkapi kebutuhan dasar mayoritas masyarakat Indonesia. Saat ini, teknologi layanan Data telah berkembang pesat tidak hanya terbatas untuk berkomunikasi atau bersosial media saja, namun telah merambah seluruh aspek kehidupan, mulai dari e-banking, belanja online, e-learning hingga beragam hiburan yang dapat diakses di internet. Perkembangan teknologi tersebut memungkinkan pengalaman berinternet yang lebih kaya dan lebih interaktif yang ke depannya akan menjadi kebutuhan primer bagi siapapun dan dimanapun. Maka dari itu saya membahas tentang yang ada di PT Smartfren Telecom Tbk. 
    PT Smartfren Telecom Tbk (Perseroan) bergerak dalam bidang usaha operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA, berlisensi selular dan jaringan tetap lokal dengan mobilitas terbatas-Fixed Wireless Access (FWA). Perseroan memiliki cakupan jaringan CDMA EV-DO (jaringan mobile broadband yang setara dengan 3G) yang terluas di Indonesia. Selain itu, Perseroan juga menjadi operator telekomunikasi pertama di dunia yang menyediakan layanan CDMA EV-DO Rev.B (setara dengan 3,5G dengan kecepatan download sampai dengan 14,7 Mbps) dan operator CDMA pertama yang menyediakan layanan BlackBerry di Indonesia.
    Smartfren Business Solution adalah penyedia jasa telekomuniasi yang terintegrasi yang dapat memberikan total solusi kepada pelanggan korporasi baik itu Voice,SMS, dan Data. 
    Smartfren Business Solution sudah melayani bisnis korporasi sejak tahun 2005(Dahulu PT.Mobile-8 Telecom,Tbk) dengan nama Mobile-8 Corporate Solution, dengan meningkatnya permintaan layanan voice dan data untuk perusahaan sampai dengan 3rd Quarter 2011 sudah mencapai 2500 perusahaan dan terus bertambah setiap bulannya dengan rata-rata perusahaan skala menengah dan besar. 


    Apa yang dilakukan oleh Smartfren supaya manajemennya mencapai tujuan?


             Sebagai penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi, Perseroan melakukan kegiatan usaha dengan ruang lingkup sebagai berikut:
    1.      Menawarkan jasa telekomunikasi di dalam wilayah Republik Indonesia; 
    2.     Menyediakan berbagai produk multimedia dan jasa terkait lainnya, termasuk tetapi tidak terbatas pada penjualan secara langsung maupun tidak langsung voice services, data/image dan jasa-jasa komersial mobile lainnya; 
    3.    Membangun, menyewakan dan memiliki jaringan telekomunikasi tanpa kabel di frekuensi 800 MHz yang secara eksklusif berbasis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA), khususnya teknologi CDMA 2000 1X dan EV-DO; 
    4.   Memperdagangkan barang-barang, perangkat perangkat atau produk-produk telekomunikasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada impor atas barang-barang, perangkat-perangkat dan/atau produk-produk telekomunikasi tersebut; 
    5. Mendistribusikan dan menjual barang-barang, perangkat-perangkat dan/atau produk-produk telekomunikasi; 
    6.   Menyediakan layanan purna jual atas barang-barang, perangkat-perangkat dan/atau produk-produk telekomunikasi;
    7.   Menawarkan jasa penyimpanan uang elektronik (e-money) baik dengan media kartu pra-bayar maupun paska bayar; dan
    8.      Menawarkan jasa pembayaran dan/atau pengiriman uang dalam negeri dan luar negeri.





    Struktur Organisasi PT Smartfren Telecom




             Gambar diatas merupakan struktur organisasi pada PT Smartfren Telecom Tbk pada tahun 2014. Struktur organisasi pada PT Smartfren Telecom Tbk tersebut diantaranya ada Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit. Dimana setiap jabatan tersebut sudah mempunyai fungsi, tugas, dan tanggung jawab masing-masing untuk kepentingan Smartfren bersama.
             Tugas Dewan Komisaris (Dekom) mencakup dua hal pokok: melakukan pengawasan terhadap manajemen Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasehat kepada Direksi menyangkut efektivitas kerja Direksi, pengambilan keputusan dan eksekusi strategi. Tugas tersebut secara lebih komprehensif dijabarkan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
             Direksi bertanggung jawab atas kepengurusan Perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan sejalan dengan tujuan Perseroan. Para Direktur juga mewakili Perseroan di setiap acara Direksi baik dengan pihak-pihak internal maupun di setiap kegiatan usaha dengan pihak-pihakeksternal.
             Komite Audit, Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Pasar Modal dan Bapepam-LK, dan sejalan dengan semangat GCG, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit yang terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai Ketua dan dua professional yang independen dengan kualifikasi yang sesuai dan pengalaman dalam bidang keuangan.
            Komite Audit yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris berpartisipasi dalam pemilihan dan penunjukan akuntan publik, menelaah rencana serta laporan audit internal dan eksternal, melaporkan kepada Dewan Komisaris hal-hal yang berhubungan dengan kualitas atau integritas laporan keuangan Perseroan, mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, memberikan tanggapan atas pertanyaan para anggota Dewan Komisaris, dan memberikan pendapat yang independen mengenai segi kepatuhan Perseroan terhadap prosedur internal, hukum dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

    Kegiatan Manajemen

    Dalam kegiatan manajemen ini ada beberapa cara yaitu dengan meninjau dari beberapa aspek. Adapun beberapa tinjauan yang dilakukan PT. Smartfren Telcom, yaitu:

    1.      Tinjauan Industri

    Industri telekomunikasi di Indonesia telah mengalamipertumbuhan secara signifikan dari tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya peran jaringan telekomunikasi menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat modern. Sekarang ini industri telekomunikasi telah berevolusi menjadi sektor yang penting bagi pertumbuhan nasional, selain itu keadaan dan letak geografis Indonesia juga menjadi faktor penentu betapa dibutuhkannya jaringan telekomunikasi yang memadai dan berkualitas bagi setiap lapisan masyarakat. Hal tersebut membuat pangsa pasar nasional untuk sektor industri ini jadi sangat menjanjikan, terutama untuk pasar selular. Perkembangan pasar ini dapat dilihat dari jumlah pelanggan selular di Indonesia yang telah menembus lebih dari 300 juta pelanggan di tahun 2014, yang membuat Indonesia menjadi salah satu pasar selular terbesar di dunia.

    2.      Tinjauan Operasi

    Tahun 2014 merupakan tahun yang menantang bagi Perseroan dimana posisi tren pasar yang berubah ditambah dengan persaingan yang semakin kompetitif antar operator. Meskipun  demikian, Perseroan berhasil menutup tahun 2014 dengan peningkatan pendapatan sebesar 22% menjadi Rp 2,95 triliun. Hal ini didukung dengan peningkatan jumlah pelanggan Perseroan dengan total pelanggan sebanyak 11,9 juta pelanggan sampai akhir 2014, meningkat sebesar 5% dari tahun sebelumnya. Pelanggan prabayar meningkat menjadi 11,7 juta pelanggan dan pelanggan pascabayar menjadi 160 ribu pelanggan.

    3.      Tinjauan Keuangan

    Berikut adalah perbandingan antara pendapatan usahauntuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014dengan 2013.

    Total aset Perseroan sepanjang tahun 2014 mengalami peningkatan secara signifikan meningkat dibandingkan tahun buku sebelumnya. Perseroan mencatat total asset sebesar Rp 17,76 triliun di tahun 2014, yang meningkat 12% dari tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp 15,87 triliun.


    4.         Strategi Pemasaran 2014

    Perseroan menerapkan strategi pemasaran sesuai dengan tren saat ini, melalui medium digital untuk mencapai pelanggan, selain dengan medium tradisional lainnya seperti iklan TV, radio, flyer dan lainnya. Pendekatan melalui medium digital dilakukan atas dasar akses yang mudah ke pelanggan yang modern dan melekat dengan gaya hidup mereka yang dinamis. Penerapan strategi pemasaran ini telah meningkatkan efisiensi biaya pemasaran Perseroan.
    Dari segi distribusi, Perseroan terus melanjutkan usaha untuk memperkuat dan mengembangkan jaringan melalui sistem baru dan insentif yang menyediakan reward “instan” kepada jaringan Perseroan untuk mempromosikan ketersediaan, visibilitas dan dukungan produk dan layanan Perseroan. Selain itu, pertambahan galeri Smartfren di berbagai wilayah Indonesia diharapkan akan menjangkau pelanggan langsung dan memudahkan pelanggan mendapatkan produk Smartfren.

    5.         Prospek Usaha dan Target 2015

    Dengan semakin meluasnya tren akan layanan Data dan semakin meningkatnya penetrasi smartphone, Perseroan percaya bahwa industri telekomunikasi akan tetap menarik di tahun 2015. Kondisi perekonomian Indonesia serta dukungan Pemerintah terhadap para pelaku industri ini diharapkan akan lebih meningkat dari tahun sebelumnya. Selain itu, teknologi telekomunikasi yang semakin modern dan inovatif akan menjadi kunci untuk terus berinovasi dalam penyediaan layanan terbaik bagi pelanggan.
    Tahun 2015 tetap menjadi tahun bagi Perseroan untuk berfokus pada layanan Data dimana layanan tersebut telah menjadi bagian hidup bagi sebagian besar para pelanggan yang modern dan dinamis. Oleh karena itu, Perseroan kembali menargetkan untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan pendapatan dua digit sehingga dapat menghasilkan EbITDA positif, seperti yang telah dicapai di tahun 2014.

    6.      Sumber Daya Manusia (SDM)

    Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset yang terpenting dan berharga bagi Perseroan. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan dan persaingan bisnis dalam industri teknologi telekomunikasi sebagai industri yang mengalami pertumbuhan terdepan di tanah air, Perseroan berkomitmen untuk terus berkembang bersama seluruh SDM yang ada di dalam Perseroan. Hal ini amat ditekankan oleh Perseroan guna memperkuat daya saing Perseroan dalam menghadapi persaingan pasar. Pengaturan SDM Perseroan tertuang dalam Peraturan Perusahaan yang telah disahkan oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. KEP.1176/PHIJS-PKKAD/PP/ XII/2013 tanggal 23 Desember 2013 yang berlaku sampai dengan tanggal 17 Januari 2016. Untuk mengembangkan seluruh SDM yang ada, Perseroan mengadakan berbagai program pelatihan yang sesuai dengan bidang pekerjaan dan kebutuhan masing-masing karyawan. Dengan demikian, diharapkan berbagai pelatihan dan pengembangan yang diberikan dapat meningkatkan kualitas SDM menjadi lebih unggul.

    Proses Rekrutmen dan Pengembangan Karir Guna mempermudah pelaksanaan rekrutmen dan seleksi calon karyawan, Perseroan memiliki Standard Operation Procedure (SOP) sebagai tolak ukur standar penerimaan calon rekrutan. Sebelum ditempatkan pada posisi masingmasing, seluruh karyawan yang baru diterima akan menjalani masa orientasi dan pelatihan agar memahami visi, misi, peraturan Perseroan, serta uraian pekerjaan (job description), dan optimalisasi kemampuan diri, sehingga diharapkan dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing secara optimal untuk mencapai tujuan Perseroan.

    Pelatihan dan Pengembangan Perseroan memegang teguh komitmen untuk memberikan kesempatan yang merata pada seluruh karyawan dalam mendapatkan program pelatihan tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama dan faktor-faktor lainnya. Pelatihan dan Pengembangan mencakup beberapa bidang, yang di antaranya adalah:

    ·         Pelatihan hard skill/technical skill: pelatihan dan pengembangan ini ditujukan agar karyawan menguasai pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan teknis yang berhubungan dengan pekerjaan.
    ·        Pelatihan Soft Skill: melatih dan mengembangkan keterampilan karyawan yang berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) untuk mengembangkan kinerja karyawan secara maksimal dan sikap yang positif.

    Evaluasi Karyawan Perseroan setiap tahun selalu melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan, yang kemudian hasil penilaian tersebut menjadi dasar kebijakan dalam menentukan reward, remunerasi, dasar pengembangan kompetensi bagi karyawan dan juga membuka kesempatan secara terbuka dan adil untuk memperoleh promosi ke posisi yang lebih tinggi dalam struktur organisasi perusahaan. Perseroan juga memperhatikan berbagai kebutuhan karyawan seperti fasilitas dan sarana kesejahteraan demi menunjang kinerja karyawan, seperti memberikan bonus tahunan, Tunjangan Hari Raya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), tunjangan pengobatan, tunjangan telekomunikasi, serta tunjangan kendaraan untuk level tertentu.



    TATA KELOLA PERUSAHAAN

    1.        Kode Etik Dan Pedoman Tingkah Laku Perseroan

    Perseroan menyadari bahwa implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) sebagai salah satu faktor penting untuk meningkatkan nilai dan pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkesinambungan tidak hanya bagi Pemegang Saham (shareholders) namun juga segenap Pemangku Kepentingan (stakeholders). Untuk itulah, Perseroan berkomitmen mengimplementasikan GCG secara konsisten yang salah satunya dilakukan melalui penerapan Pedoman Tingkah Laku dan Kode Etik (Code of Conduct). Pedoman tingkah laku dan kode etik berlaku termasuk untuk seluruh level manajemen yang bekerja secara merata, serta bagi seluruh pihak yang mewakili Perseroan secara langsung atau secara tidak langsung.

    Jika ada anggota keluarga besar Perseroan melanggar Pedoman Tingkah Laku, kebijakan dan prosedur dan atau ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka pihak yang bersangkutan dapat dikenakan tindakan indiscipliner, termasuk pemutusan hubungan kerja atau penghentian kerja. Pelanggaran terhadap hukum/ Undang-undang juga dapat berakibat tuntutan hukum dan termasuk denda, berkenaan dengan beberapa hal, hukuman pidana untuk pelaku, atasan dan/atau Perseroan.

    Agar Pedoman Tingkah Laku dan Kode Etik Perseroan dapat diterapkan dengan efektif, Perseroan secara periodik melakukan sosialisasi Code of Conduct kepada seluruh karyawan Perseroan, mulai dari level operasional sampai kepada jajaran di top management. Sosialisasi ini dimaksudkan agar seluruh karyawan senantiasa patuh terhadap Code of Conduct.

    2.      Kerangka Tata Kelola Perusahaan

     Perseroan berkomitmen terhadap pelaksanaan praktik GCG sebagai bagian dari budaya Perseroan. Maka dari itu, Perseroan senantiasa menyempurnakan segala elemen GCG yang ada di dalam Perseroan secara berkelanjutan, agar dapat terus meningkatkan nilai Perseroan dan juga mendukung pertumbuhan yang berkesinambungan.

    Demi menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang berkualitas, penerapan GCG di lingkungan Perseroan akan selalu berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan juga secara konsisten berupaya meningkatkan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dengan dukungan penuh seluruh jajaran manajemen, partisipasi aktif karyawan dan stakeholders lainnya.
    Nama   : Rezza Prawira Rukmana
    NPM    : 1B114919
    Kelas   : 2KA25

    Sumber :
    PT Smartfren Telecom Tbk (2015)  [Online]
    Available From : http://www.smartfren.com/id/ [Accessed 22th November 2015]

    2014 - Smartfren [PDF]

    Available From : http://m.smartfren.com/Assets/corporate/Images/annual/pdf/ar5-2014.pdf [Accessed 22th November 2015]

    Senin, 11 Mei 2015

    Tugas 2 Peran Walisongo Dalam Pengaruh Budaya Nusantara

    Para wali atau ulama disamping melakukan tugas keagamaan juga mengemban misi kebudayaan. Misi sosial budaya ini justru dapat dikatakan sebagai perwujudan atau praktik dari hasil pengalaman ajaran Islam. Keberhasilan ulama pada masa itu dapat diukur dengan seberapa jauh perubahan dari kebudayaan masyarakat pra-Islam ke masyarakat Islam. Perubahan ini akan terlihat jelas dari upacara kelahiran, perkawinan, kematian, pola makanan, pakaian dan cara bersikap dan bertingkah laku sehari-hari.

    Para wali juga berhasil melahirkan corak kebudayaan baru sebagai hasil dari asimilasi kebudayan Islam dengan kebudayaan setempat. Dari proses asimilasi, kebudayaan ini kemudian kita kenal dengan sebutan "Grebeg Syawal" di Yogyakarta, "Sekatenan" di Surakarta, "Dandangan" di Kudus, "Besaran" di Demak dan "Halalbihalal" di seluruh Indonesia.

    Masyarakat Jawa pada umumnya juga mengenal adad Sura (1 Muharam), Syawalan (1 Syawal), Besaran (10 Besar), Mauludan dan sebagainya. Dalam proses akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayaan pra-Islam telah menghasilkan berbagai bentuk budaya fisik seperti Masjid Indramayu dan Masjid Demak yang arsiteknya seperti bangunan pura Hindu, Menara Kudus dan Makam Sunan Bayat yang mirip bangunan candi Hindu.

    Sedangkan peranan para wali dalam bidang politik sebagaimanan yang dilakukan Walisongo sangat mendukung Raden Patah dalam mendirikan kerajaan Islam di Demak. Para ulama pada umumnya menjadi penasihat dan guru para raja Islam di Jawa. Misalnya, Sunan Kalijaga dan Sunan Kudus sebagai penasihat dan guru raja-raja Demak.

    Disamping menjadi penasihat para raja Islam, juga ada wali yang menjadi raj yaitu, Sunan Gunung Jati. Hal ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam, sebab semasa Nabi Muhammad masih hidup juga menjabat sebagai kepala negara (khalifah) di Madinah. Demikian juga para sahabat Nabi yaitu Abubakar, Umar, Usman dan Ali juga menjadi Khalifah yang disebut "Khulafaur Rasyidin".

    Para ulama di Jawa setelah Walisongo, antara lain: Syekh Bentong di sekitar Lawu, Sunan Bayat di Klaten (Jawa Tengah, Syekh Majagung, Sunan Prapen dan Sunan Sendang. Merek ini pada umumnya mempunyai pondok pesantren.

    Para ulama di Indonesia selain para wali di Jawa, terdapat tokoh ulama di luar Jawa, antara lain sebagai berikut:
    1.                   Dato'ri Bandang, ulama di daerah Goa Makasar.
    2.                   Dato' Sulaeman, ulama di daerah Sulawesi Tengah dan Utara.
    3.                   Dato'ri Bandang dan Tuan Tunggang Parang, ulama di Kalimantan Timur.
    4.                   Penghulu Demak, ulama di daerah Banjarmasin Kalimantan Selatan.
    Walisongo menyebarkan agama Islam di Jawa dengan cara-cara damai dan bijaksana, tanpa berusaha mengganti kebudayaan setempat yang sudah ada, namun mereka mengasimilasinya yang justru menimbulkan kebudayaan baru yang lebih beraneka ragam. Dengan demikian masyarakat lebih mudah menerima dan melaksanakan ajarannya.

    Tokoh ulama yang besar perannya dalam penyebaran agama islam di Nusantara terutama kelompok Walisongo yang memusatkan kegiatannya di Demak.

    Walisongo terdiri dari:

    1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
    Sunan Gresik disebut juga "Maulana Maghribi". Dikalangan rakyat kecil beliau terkenal sebagai ulama yang berbudi luhur dan sangat dermawan. Beliau berperan menyebarkan Islam di Gresik dan sekitarnya.

    2. Sunan Ampel (Raden Rahmad)
    Dalam berdakwah beliau berusaha membimbing rakyat agar menjalankan ajaran Islam dengan menghilangkan kebiasaan masyarakat yang bukan ajaran Islam.Beliau salah seorang yang berjasa mendirikan Masjid Demak dan Kerajaan Demak.

    3. Sunan Bonang (Raden Maulana Makdum Ibrahim)
    Beliau berperan menyebarkan agama Islam didaerah Tuban dan Lasem. Dalam berdakwah beliau menggunakan media gamelan yang disebut bonang, sehingga beliau dipanggil Sunan Bonang.

    4. Sunan Giri (Raden Paku)
    Dalam Penyebaran Islam beliau mendirikan pondok pesantren. Muridnya berasal dari berbagai penjuru tanah air, misalnya dari Ternate, Tidore, Pulau Bawean, Madura dsb.

    5. Sunan Drajat (Raden Qosim)
    Beliau terkenal sebagai ulama yang besar jiwa sosialnya. Gamelam merupakan media dakwah yang digunakan. Beliau berperan menyebarkan Islam didaerah Drajat, sekitar Lamongan.

    6. Sunan Kalijaga (Raden Mas Sahid)
    Beliau terkenal sebagai ulama yang berjiwa besar, pandai bergaul disemua lapisan masyarakat. Wayang kulit adalah media syiar Islam yang beliau gunakan. Disamping sebagai seorang mubaligh, beliau juga ahli filsafat, budayawan dan kesenian. Sunan Kalijaga berperan menyebarkan Islam didaerah sekitar Demak.

    7. Sunan Kudus (Ja'far Shodiq)
    Beliau berperan menyebarkan Islam didaerah Kudus. Beliau seorang wali yang menguasai ilmu agama Islam, seperti tauhid, fiqih dan Hadist. Menara Kudus adalah peninggalan beliau yang sangat terkenal.

    8. Sunan Muria (Raden Umar Said)
    Sunan Muria putra Sunan Kalijaga berperan menyebarkan Islam didaerah Colo lereng Gunung Muria. Beliau suka bergaul dengan rakyat jelata sambil berdakwah.

    9. Sunan Gunungjati (Syarif Hidayatullah)
    Beliau berperan menyebarkan Islam di Banten dan Cirebon. Disamping sebagai ulama beliau juga penglima perang, dan sebagai raja.

    Adapun peranan wali secara garis besar adalah:

    1.            Dibidang agama sebagai penyebar agama Islam, baik melalui dakwah, mendirikan pondok pesantren maupun melalui media seni.
    2.            Di bidang politik, sebagai pendukung kerajaan-kerajaan Islam meupun sebagai penasehat raja-raja Islam, atau sebagai raja.
    3.            Dibidang seni budaya, berperan sebagai pengembang kebudayaan setempat yang disesuikan dengan budaya Islam baik melalui akulturasi maupun asimilasi kebudayaan.
    B. Peranan Perdagangan dalam Proses Penyebaran Islam

    Islam masuk ke Indonesia dibawa pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia. Adapun kota pelabuhan dagang yang berperan besar dibidang penyebaran agama Islam diabad ke-16 adalah Malaka. Saat para pedagang muslim menunggu perubahannya arah angin untuk menuju tempat tertentu dalam berlayar, mereka memanfaatkan waktu luangnya untuk menyebarkan Islam kepada para pedagang dari daerah lain, termasuk pedagang Indonesia.

    Jatuhnya Malaka ketangan Portugis 1511, semakin mendorong perkembangan Islam di Nusantara, sebab Portugis menerapkan perdagangan monopoli, yang menyebabkan pedagang Islam memindahkan kegiatannya. Diantaranya ke Aceh, Banten, Banjarmasin, Goa dll. Dari pusat-pusat perdagangan yang ada ditepi pantai, agama Islam kemudian tersebar kedaerah-daerah pedalaman.

    C. Peranan Perkawinan dalam Proses Penyebaran Islam
    Perkawinan juga memegang penting dalam penyebaran agama Islam. Banyak pedagang Arab, Persia dan Gujarat menikah dengan wanita Indonesia, terutama putri bangsawan atau raja. Misalnya Syeh Maulana Ishak menikahi Dewi Sekardadu, putri raja Blambangan yang menurunkan Sunan Giri. Sunan Ampel menikahi Nyai Ageng Manila, putri Tumenggung Majapahit yang berkuasa di Tuban, menurunkan Sunan Bonang dan Sunan Drajat, dsb. Dengan cara ini, banyak yang ikut memeluk Islam.

    D. Peranan Pendidikan dalam Proses Penyebaran Islam
    Proses penyebaran agama Islam melalui pendidikan berupa pendidikan di pondok-pondok pesantren. Para santri yang telah lulus merupakan ujung tombak penyebaran Islam didaerahnya masing-masing.
    Pondok Pesantren tersebut misalnya:

    1.            Pondok Pesantren yang didirikan Sunan Gresik di Gresik Jawa Timur.
    2.            Pondok Pesantren yang didirikan Sunan Ampel di Ampeldenta Surabaya. 
    3.            Pondok Pesantren yang didirikan Sunan Giri di Giri Kedaton Gresik