Submit Template
Adventure Time - Penguin

    Jumat, 22 April 2016

    Business Process Management

    BPM, atau yang disebut dengan Business Process Management adalah sebuah metodologi pengelolaan bisnis, yang bertujuan untuk meingkatkan produktivitas dan efektivitas organisasi dengan melakukan optimasi terhadap proses bisnis.
    Optimasi tersebut dapat melibatkan satu department atau banyak department dalam sebuah atau bahkan beberapa organisasi. Salah satu contohnya adalah jika proses bisnis melibatkan supplier, customer ataupun partner bisnis. Konsep dasar dari BPM adalah mengelola proses, individu, dan informasi untuk semua aktivitas yang ada pada perusahaan, dan dengan cara yang distandarisasi. Beberapa contoh dari proses bisnis Antara lain adalah: Manajemen Pembelian, Reimburstment, Manajemen klaim terhadap insiden, sertifikasi supplier, penyeleksian personil, dan manajemen peminjaman uang.
    Teknologi BPM menawarkan cara yang sangat baik untuk meningkatkan level produktivitas dan kompetisi dengan cara yang terus menerus, memfasilitasi cara untuk mengelola individu, konten, dan sistem yang ada dalam proses, yang memastikan efisiensi, efektivitas, dan memberikan fleksibilitas dan kekuatan yang memadai.
    keuntungan dari BPM
    Tujuan utama dari BPM adalah untuk mencapai kemajuan yang signifikan dalam sisi produktifitas dan kualitas pelayanan kepada pelanggan.  Kedua faktor tersebut mempunyai dampak yang penting pada bisnis, dengan mengurangi biaya, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan implementasi yang cepat terhadap sebuah service yang baru.
    Pada kegiatan sehari- hari, biasanya terdapat beberapa situasi pada tingkat operasional organisasi, antara lain:
    • Aktivitas yang melibatkan beberapa departemen atau organisasi sering kali tidak teratur dan saling bersimpangan satu sama lain. Hal ini menyebabkan permasalahan, penundaan, dan pelayanan yang buruk.
    • Informasi tidak berjalan antar department. Informasi seringkali hilang karena  tidak ada yang mengetahui siapa yang seharusnya mengerjakan sebuah tugas.
    • Tim manajemen tidak dapat mengetahui apa yang sedang dikerjakan atau hasil pengerjaan. Tidak ada informasi yang cukup memadai untuk dijadikan dasar untuk mengambil keputusan.
    • Beban pekerjaan tidak seimbang, sehingga menyebabkan timbulnya bottleneck yang berimbas pada efisiensi pada seluruh organisasi.
    • Pengetahuan hanya dipegang oleh beberapa orang saja dan biasanya orang orang tersebut tersebar dan tidak terdapat di semua bagian
    Untuk mengimbangi lingkungan yang kompetitif dan terus berkembang dan berubah, sangat lah penting untuk memegang teguh konsep “continuous improvement” atau perbaikan terus menerus menuju kesempurnaan. Organisasi harus memiliki fleksibilitas dan kelincahan untuk menangani perubahan perubahan seperti kebutuhan pelanggan yang terus berubah, perkembangan teknologi, karyawan, dan perusahaan juga harus efektif dan efisien agar dapat mengembangkan bisnis nya dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Bisnis dan teknologi juga harus bergabung dan berjalan bersamaan untuk mencapai optimasi dengan bahasa dan tujuan yang sama.
    Otomatisasi dan pengembangan yang terus menerus dari proses memungkinkan sebuah organisasi untuk mendapatkan keuntungan berikut:
    • Peningkatan produktivitas organisasi. Aktivitas akan berjalan lebih mulus dan lebih efisien setelah dimodelkan dan diotomatsasi.
    • Dapat mendeteksi dan memperbaiki masalah, seperti downtime, bottleneck, dan penggunaan sumber daya yang tidak efisien, secara cepat. Auditing dan monitoring yang menggunakan data yang real time yang didapatkan pada saat proses sedang berjalan membuat deteksi yang lebih awal dan lebih cepat terhadap sebuah permasalahan.
    • Memperbaiki kerja sama antar departemen dan dengan organisasi eksternaI, seperti klien, supplier, dan distributor. Interaksi organisasi dengan pihak pihak ini dapat dengan mudah dimodelkan dan disistemasikan, mendatangkan efisiensi dengan bertukar informasi dan pekerjaan atau tugas (task).
    • Memberikan pelayanan yang lebih baik untuk klien, supplier, distributor, dan partner. Provide better service to clients, suppliers, distributors and partners.
    • Meningkatkan kontrol terhadap aktivitas organisasi. Setiap saat, snapshot dari pekerjaan yang sedang dikerjakan dapat dilihat.
    • Mendapatkan informasi yang akurat mengenai performa perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan yang cepat. Dengan menggunakan balance scorecard yang terupdate secara real time, maka performa perusahaan dapat dilihat dengan cepat.
    • Mempunyai compliance terhadap hokum, peraturan, prosedur, dan best practice. Facilitate compliance with laws, regulations, procedures and best practices.
    • Menghemat waktu dengan otomatisasi pembuatan dokumentasi dan informasi yang dibutuhkan.


    Sumber : https://arnoldymoniaga.wordpress.com/2010/05/20/business-process-management/